Illustrator + Writter + Visual dakwah

Total Pageviews

Saturday, July 23, 2011


Artikel Motivasi, Cerita Motivasi, Kata Motivasi

Ikhlas memaafkan kesalahan  orang lain adalah suatu perbuatan yang tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dibuatnya adalah suatu kesengajaan untuk menyakiti hati kita. Tapi percayalah keikhlasan kita memaafkan orang yang berbuat salah pada kita akan membuat kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.
Sembilan tahun yang lalu aku adalah seorang ibu muda yang masih belajar untuk mengendalikan emosi dalam menjalani hidup berumah tangga. Aku dikaruniai seorang putri. Kami tinggal disalah satu kompleks perumahan yang rata2 dihuni oleh pasangan muda yang masing2 juga punya anak yang sebaya.
Mungkin ada saja orang yang selalu merasa lebih kaya, lebih alim, dan lebih pintar dari kita. Aku adalah orang yang bisa dibilang disepelekan oleh salah satu tetangga. Sering tahu2 diam dan nggak mau menyapa tanpa tahu aku salah apa, dan anakku selalu menangis jika bermain dan disitu ada anaknya dia.
Kubesarkan hati untuk selalu menyapanya, memberinya sesuatu untuk menghilangkan kebenciannya meski aku tak pernah tahu apa yang membuatnya marah atau membenciku, berdoa adalah kunci kekuatan hatiku, karena aku tahu Allah itu tidak pernah tidur, Allah maha melihat, juga maha mendengar.
Kadang aku bertanya pada diriku sendiri mungkinkah karena aku termasuk orang yang tidak mampu saat itu, tapi sudahlah kukubur semua prasangka burukku,karena aku nggak mau prasangkaku akan menjadi bumerang padaku dan keluargaku. Aku hanya yakin satu hal bahwa aku masih punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku yang selalu akan mendengar doa2 setiap hambanya.
Waktu terus berlalu, dan Tuhan pun menjawab doaku. Suatu hari dia datang dan meminta maaf padaku. Meski aku tahu mungkin masih ada perasaan malu untuk mengakui kesalahannya. Aku rasanya berada di ujung langit yang begitu tinggi, karana aku telah menundukkannya dengan dia datang ke rumah dan mengucap kata maaf di depanku.
Semula susah sekali melupakan begitu saja kesalahan2 dan sikap2 nya yang selalu menyepelekanku apalagi terhadap anakku. Meski sampai sekarang aku tak pernah tahu apa yang membuatnya bersikap begitu. Apakah karena dia merasa lebih dan lebih di bandingkan aku, aku tak pernah menanyakannya. Dan bagiku itu tak perlu kutanyakan.
Kutanggapi permintaan maafnya dengan senyuman, meski dalam dadaku berkecamuk perasaan yang tidak karuan, antara ya dan tidak. Karena sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita bersabar menghadapi kelakuannya padaku dan anakku.
Untuk memunculkan keikhlasan dalam diriku tidaklah mudah. Beberapa malam susah pejamkan mata, susah khusyuk dalam sholat. Kusembunyikan p erasaan gundahku dari pandangan suamiku. Sampai suatu hari kusadari bahwa aku harus benar2 ikhlas memaafkannya, baru kurasakan ketenangan dalam hidup. Kuhilangkan perasaanku yang merasa menang atas permintaan maafnya padaku.
Aku yakin jika kita selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, kita akan selalu menemukan kemudahan, paling tidak untuk ketenangan batin kita, agar tidak selalu diselimuti oleh dendam.
Dan satu yang paling penting adalah kekuatan doa dan kesabaran adalah kunci dari keikhalasan untuk memaafkan setiap kesalahan


"Melalui serangkaian kegiatan dengan  tema ”One World, One Word and One Copmmitment : LOVE” ini dapat memberikan semangat kepada kita semua untuk terus berjuang menyelamatkan generasi dengan satu kesepakatan bersama dengan cinta dan damai kita penuhi hak anak", ungkap Meneg PP dan PA, Linda Amalia Sari, pada acara Peringatan Hari Anak Sedunia di Jakarta (20/11).
Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia mempunyai komitmen untuk menjamin terpenuhinya hak anak dan  perlindungan anak yang merupakan bagian dari hak asasi manusia, yang antara lain hak untuk hidup, kelangsungan hidup, tumbuh kembang, berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta  mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang sejahtera, berkualitas dan terlindungi.
Sudah saatnya pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia memberikan dukungan agar setiap anak memperoleh hak antara lain: (1) pelayanan pendidikan dan pengajaran bermutu dalam rangka pengembangan pribadi dan semua potensi kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya; (2) pelayanan kesehatan bermutu dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan social anak; (3) kebebasan berpartisipasi untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan; (4) beristirahat dan memanfatkan waktu luang, bergaul dengan anak sebaya, bermain, berekreaksi sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri, serta (5) perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, perdagangan, ketidak adilan dan perlakuan salah lainnya.
Mengingat upaya untuk memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak anak telah menjadi komitmen nasional dan internasional, maka diperlukan dukungan sebagai kewajiban dan tanggung jawab negara, pemerintah, lapisan masyarakat, keluarga serta orang tua dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak tersebut, termasuk perlu digali dan dimasyarakatkan kembali nilai-nilai sosial budaya dan pekerti bangsa sebagai bekal dan pondasi pembentukan karakter bangsa dan cinta tanah air, sehingga anak-anak selalu merasa bangga menjadi anak Indonesia. Untuk mengatasi berbagai permasalahan di bidang anak tersebut, sudah ada berbagai kebijakan atau peraturan perundangan yang mengatur, misalnya masalah anak sudah diatur  dalam konstitusi negara kita, yakni UUD 1945  Pasal 28 B ayat 2. Substansi tersebut secara operasional dan lebih rinci tertuang dalam UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas apa yang telah Koran Berani dan Komisi Nasional perlindungan Anak lakukan dengan kerja kongkrit dan bersentuhan langsung dengan anak-anak dari perwakilan  seluruh negara yang berada di Jakarta. Kegiatan ini sebagai satu bentuk nyata memperjuangkan agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa terpenuhi dan terlindungi hak-haknya. Saya lihat anak-anak kita yang hadir pada acara pagi ini kelihatan sehat, ceria, damai dan sangat bahagia dan menyenangkan, namun masih ada anak-anak kita yang belum beruntung dan jumlahnya masih banyak, mudah-mudahan anak-anak kita tersebut kedepan semakin mendapatkan perhatian dari semua pihak yang peduli anak, sehingga akan segera mendapatkan hak-hak nya, seperti anak-anakku yang disini. Sehingga apa yang kita harapkan anak adalah merupakan amanah dan investasi jangka panjang yang terjamin pendidikannya, kesehatannya dan perlindungannya, akan merupakan generasi penerus yang handal, kreatif, innovatif, tanguh dan beraklaq mulia dalam menghadapi persaingan global.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, Atas nama pemerintah saya mengucapkan selamat kepada Koran Anak BERANI dan Komisi Nasional perlindungan Anak serta  semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Semoga Allah SWT, Tuhan YME meridhoi segala  upaya kita bersama dalam membangun bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama melalui pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak.
 
ihdizein. Powered by Blogger.