Illustrator + Writter + Visual dakwah

Total Pageviews

Saturday, August 8, 2015

DAKWAH LEWAT DESAIN


“Ah aku belum baik, tak pantas jika aku berdakwah dan menyampaikan kebaikan kepada orang lain”. Kata itulah yang sering saya rasakan ketika niat dakwah itu timbul, meski ada benarnya juga jika kita bercermin terlebih dahulu. Iya bercermin kepada diri kitasendiri apakah kita sudah pantas ataukah belum. yang jadi pertanyaan kemudian adalah kapankah kita pantas untuk itu? Rasanya meski diakhir hayatpun kita tak akan pernah pantas, sebab rasanya diri ini tak akan pernah sempurna untuk menjadi baik, selalu saja ada celah-celah hitam pada diri ini, seperti kata pepatah yang mengatakan tak ada gading tak retak.
Jikapun kita menjadi baik sepertinya itu merupakan persoalan waktu saja, jika waku kita panjang kita bisa berusaha untuk memperbaiki diri. Namun jika waktu kita habis sebelum kita berbuat baik? Ah yang terjadi kemudian sepertinya adalah penyesalan kenapa dulu aku tak berbuat baik, andai saja.......(bla,bla,bla). Penyesalan memang selalu datang terakhir. Lantas bagaimana? Sepertinya memang benar kata seorang sahabat yang mengatakan jika kita ingin berbuat baik lakukanlah, sebab jika kita menunggu diri kita baik mungkin kita tak akan pernah bisa berbuat baik.
Setelah mengimani hal itu apakah kita masih ragu untuk berdakwah dan menunggu “penyesalan”? mudah-mudahan tidak.  Apalagi untuk generasi muda ini, pernah dengar kata-kata seperti ini” Indonesia hanya bisa diselamatkan oleh pemuda yang kreatif”. Nah salah satunya adalah lewat dakwah, tapi dakwa + kreatif. Sehingga jadilah dakwah kreatif. Untuk definisinya saya sendiri kurang begitu bisa menjabarkan seperti apa tapi secara ringkas bisa saya definisikan sebagai penyampaian hal kebaikan kepada diri sendiri maupun orang lain melalui hal –hal baru. Hal hal baru disini bisa lewat humor, video, musik dan karena saya mahasiswa DKV jadi saya menggunakan media visual untuk berdakwah.
Perkembagan dakwah visual belakangan ini saya rasa cukup pesat. Hal itu bisa dilihat dari munculnya visual-visual dakwah di berbagai jejaring sosial. Bahkan sudah ada yang sudah menggadakan pameran. Sebut saja MDC atau muslim designer comunity, hijabographis, meira arts, setiker dakwah, al fatih studio  dan masih banyak yang lainya diluar sana. Hal ini bisa jadi sebagai respon atas berbagai macam hal negatif yang saat ini terjadi. Setalah saya amati dakwah visual memang berkembang pesat di jejaring-jejaring sosial. Hal itu bisa dimaklumi tentunya mengingat saat ini Netizen atau penduduk dunia maya sangat banyak dan itu menjadi sasaran empuk untuk bisa berdakwah.  Dan yang efektif untuk itu bisa jadi lewat media visual.
Saya sebenernya mau nomention  untuk anggapan bahwa menggambar dalam islam itu hukumnya haram, namun entah kenapa itu seakan mengganjal dalam banak saya. Oke meski saat ini saya masih berstatus sebagai mahasiswa DKV semester 5 tapi Allhamdulillah saya sudah dapet mata kuliah estetika timur. Saya pelajari di estetika timur selain membahas tentang bagamana itu estetika dan etika namun juga ada pembahasan yang sangat menarik bagi saya. Yaitu bagaimana tiap-tiap agama di Dunia punya metodologi dalam berkarya. Contohnya saja orang hindu yang sbelum mereka berkarya mereka selalu mendahuluinya dengan sembahyang.
Lantas bagaimana dengan Islam?  Mencintai seni  jadi tau keindahan dan Allah  itu indah, dan dengan perasaan Allah lebih mudah ditemui. Aku rasa itulah tujuan sebenarnya kenapa kita mempelajari seni, yaitu untuk mendekatkan diri kepaNYA.  Meski ada beberapa yang keukuh beranggapan mengambar itu haram tapi saya tak mau berusaha mencoba memaksakan ideologi masing masing. Namun yang saya imani saat ini adalah ketika saya berkarya PASTI karena atas izin dariNYA dan saya mencoba untuk berdoa sebelum berkarya agar saya bisa memperoleh ridhoNYA. Jika kata seorang dosen sketsa namanaya Pa Pur yang pernah mengatakan “Jadikanlah setiap goresan tinta sebagai Dzikir”. Berangkat dari itu kita memang tak bisa menjudge haram dan halal atau boleh dan tidak boleh secara datar. Namun ada berbagai aspek lain yang juga perlu dipirkan. Boleh jadi dulu haram karena untuk disembah namun jika kita gunakan untuk berjuang dijalaNYA?.
 Akhirnya pasokan ide di otak saya mulai menipis. Yang jelas bisa membuat desain itu adalah sebuah anugrah dan spantasnya kita mensyukurinya dengan berkarya dijalaNYA, sebab jika kita mati kita tak akan membawa karya kita tapi paling tidak InsyaAllah pesan serta niat dalam karya yang kita buat akan menjadi pahala yang tak pernah putus ketika kita sudah tiada nantinya, Aamiin.

“sebaik-baiknya desain adalah desain yang bermanfaat untuk orang lain” Ihdizein 2015
Comments
0 Comments

0 komentar:

ihdizein. Powered by Blogger.