Harap senang ada ujian
UJIAN! Bagi kita yang berpikiran baik ini merupakan
suatu ajang pembuktian bagi diri sendiri ataupun orang lain. namun bagi sebagian
yang lain ini bisa menjadi kiamat kecil. Perjuangan selama tiga tahun akan
dipertaruhkan dalam moment yang satu ini. bahkan jalan tahun-tahun berikutnyapun
juga. Untuk itu sanggatlah bodoh jika detik-detik menjelang ujian tak dimanfaatan
dengan maximal. Kalo udah begitu Bisa-bisa penyesalanlah yang akan didapatkan. karena apa?
Menurut teman sekosanku yang bernama nabil an nafis "penyesalan itu ada karena
Kita tak memaksimalkan setiap kesempatan yang ada". Iya sebagai contoh buat kamu
yang mau ngadepin ujian nasional dan enggak mau kecewa mending dari sekarang
kamu memaksimalkan belajar dan beribadah tentunya. Supaya tak ada penyesalan di
akhirnya. Ya….kalaupun nanti hasilnya tak seperti yang kita ingginkan toh kita
udah berusaha semaksimal mungkin. Dan InsyaAllah kekecewaan itu takan ada.
Sekitar beberapa bulan lalu sayapun juga menggalami hal yang
sama dengan kalian dalam menghadapi ujian. Awalnya memang ada perasaan psimis apalagi tiap kali mendenggar kata 20 paket! rasanaya kaya di telantarkan di sebuah pulau anta brantah. lah wong maune nek ujian bisa tenggok sana-sini, sekarang 20 paket!
tapi Allhamdulillah kalo dengger kata temen-temen yang bilang masih bisa "beli" sedikit mengurangi kehawatiran. JANGAN DITIRU!
terdengar aneh memang, masalahnya di soal itu ada tulisan Dokumen negara sanggat rahsia. nah kalo rahasia kan mestinya enggak ada yang tau selain Allah. mungkin tulisan itu harus di ubah jadi Dokumen ngara, rahasia umum kali ya......hehehe.
harus tetap bersyukur walau hasil-hasil tryot Allhamdulillah tak menunjukan hasil
yang memuaskan bahkan tak pernah lulus. Ngomong-ngomong soal bersyukur
jadi ingget kajianya aa gym tentang syukur. Waktu itu sang anak yang nilainya
buruk laporan pada bapaknya.
Anak: pak maaf nilai saya jelek
Bapa : emang dapet berapa?
Anak : dapet nilai empat
Bapak : Allhamdulillah……
Anak : lho ko?
Bapa: baru aja dapet nilai empat udah sedih, dulu bapa dapet
nilai dua! Tapi karena nilai itu bapa bangkit ,tobat dan mulai memperbaiki diri. Allhmdulillah ujian selanjutnya bapa dapet
nilai bagus. Nak nilai empat ini bisa jadi awal dari nilai bagusmu. Jadi ayo
BANGKIT!
Yang nilai tryotnya masih kurang, ayo ikuti kata-kata bapak
dan jangan lupa dekatkan dirimu pada Allah. Kadang yang jadi ironi kita sering
meninggalkan dan mengangap remeh hal ini. Padahal kita tau bahwa yang punya
nilai bagus itu Allah, yang punya kata lulus itu Allah, yang bisa kasih solusi Allah.
Jadi sebenernya tak ada yang lebih penting selain Allah. Nah bagi kita ni yang
masih lebih ngepentinggin belajar dari pada memenuhi panggilaNya saat ada adzan
segera HILANGKAN alasaan itu. Mati-matian kita belajar dan tak mengiraukan
panggilaNYA, kalo Allah berkehenda kalian tak paham ya tak paham. Jadi ihktiar
boleh tapi….janggan duakan Allah oke *_^.
Hilangkan pikiran-pikiran yang menggangu.
Teman kosan saya yang bernama nabil an nafis pernah bilang mikiran kuliah
aja susah, apa lagi mikirin pacar. Ini bisa jadi satu solusi buat kamu yang
galau mikirin ujian tap satu sisi kamu mikirin pacar. Kalo menurut saya Pacar
itu ibarat file tak berguna yang hanya memenuhi memrori. kalo memori penuh karna mikirin hal tak berguna bagaimana mungkin file yang penting bisa masuk?
mending delete aja dah yang tak penting itu, demi......
1.masa depanmu
2. perjuangan berat ke-2 orang tuamu
3. orang-orang yang mendoakanmu
4. dirimu sendiri!
dan yang "harus" tak ketinggalan adalah Doa. doa ibarat sebuah surat kamu yang berisi segala apapun yang kamu ingginkan. jangan ragu untuk meminta kepada Allah karna hanya Dia lah satu-satunya yang bisa menolang kamu.
sedikit tips pas dulu aku llhamdulillah tiap ada kesempatan meminta orang untuk ngedoain aku selalalu berusaha manfaatin kesempatan itu. ini juga bisa kamu lakukan. misalnya kamu ketemu orang yang butuh pertolangan lalu kamu tolong uh orang. setelah itu janggan minta balesan materi dulu.utamain minta untuk di doain.
InsyaAlah doanya mustajab.....
0 Comments