INFOGRAFIK MERAPATKAN SHALAT
سووا
صفوفكم فإن تسوية الصف من تمام ال “Luruskanlah
shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya
kelurusan shaf adalah bagian dari kesempurnaan shalat.” [HR
Muslim (433)]. Dari hadist di atas dapat
ditangkap bahwa salah satu syarat kesempurnaan sholat adalah lurusnya shaf dan
rapatnya shaf dalam shalat termasuk dalam kesempurnaan shalat.
Namun
di masjid baitus sholihin ketika sholat berjamaah sajadah seolah menjadi
kavling mutlak bagi sebgian orang untuk sholat, sehingga terhalang untuk
bergeser merapatkan barisan sholat, atau enggan berpindah ke barisan lain yang
kosong. Hal itu menyebabkan shaf-shaf shalat menjadi rengang.
Padahal
Banyak nash dari
hadits Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- yang menganjurkan kita agar kita
meluruskan dan merapatkan shaf, bahkan beliau
juga telah mengancam orang yang memutuskannya dengan ancaman yang keras.
Dari Anas bin
Malik berkata: Rasululloh ShalAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang
artinya: “Luruskan shaf-shaf kalian, dan dekatkan (jarak ) antar
shaf-shaf, dan sejajarkan bahu-bahu kalian! Demi jiwaku yang ada di tanganNya,
sesungguhnya aku melihat syaithan masuk dari celah-celah shaf seperti anak
kambing” (HR: Abu Dawud, Ahmad dan lainnya). Dari beberapa Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa shaf yang baik
adalah yang : Lurus. dalam artian tidak bengkok-bengkok posisis kakinya
dari ujung kanan samapai ujung kiri tiap shaf. Rapat, yaitu rapat kaki serta
bahu antar ma’mum. Ini untuk mencegah syaithan masuk ke dalamnya dan mengurangi
kesempurnaan sholat kita. Padat, maksudnya jarak antar shaf itu sama dan pas.
Tidak terampau lebar sehingga terlihat renggang. Namun tidak sedikit
orang-orang yang belum mengetahui tantang rapat dan lurusnya shaf dalam shalat.
Akibatnya ketika sholat berjamaah shaf-shaf rengang. hal itu terjadi karena
mereka kurang mengetahui akan hal itu
dan sisi lain tidak ada yang memberikan informasi akan hal itu. Berdasarkan uraian di atas, maka
perlu sebuah informasi untuk memberi pemahaman masyarakat untuk merapatkan
shafnya saat shalat berjamaah. dari situ saya berpikir untuk membuat poster
infographic yang isinya informasi tentang merapatkan shaf ketika shalat
berjamah. Dimana infographic itu terdiri dari ilustrasi, hadist, keutamaan dan
alasan mengapa merapatkan shaf saat shalat berjamaah.
KONSEP DESAIN
Dalam
desain ini Saya meminjam konsep religi. Dimana saya memasukan hadist-hadist
yang berkaitan dengan shaf sholat sebagai dasar dari ide ini. hadist-hadist itu
saya gunakan sebagai pedoman dalam membuat ilustrasi di infographic. Dimana sebagai solusi untuk
mengatasi masalah shaf yang rengan dalam
solat berjamaah di masjidbaitus sholihin Dengan memberikan informasi bagamaimana
shaf yang benar saat sholat berjamaah yang di buat kedalam infographic.
Infographic
saya pilih sebagai model desain ini karena akan ada beberapa hal yang ingin
saya sampaikan kepada masyarakat yang akan melakukan sholat jamaah. Informasi
itu berupa teks yang behubungan dengan shaf ketika shalat berjamaah ditambah dengan
ilustrasi untuk lebih memperjelas informasi teks yang ada sebelumnya.
Informasi-informasi itu akan disampaikan
secara tersurat. Dengan pertimbangan itu saya memilih menggunakan infographic
untuk memvisualisaikan ide dan pesan yang ada didalamnya. Karena di infographic
bisa menggambarkan suatu
informasi, data atau pengetahuan secara visual yang dalam penyajian
informasinya kompleks dengan cepat dan jelas. Selain itu Infographic dapat
meningkatkan kognisi dengan memanfaatkan grafis untuk meningkatkan kemampuan
sistem visual untuk melihat pola dan tren.
Untuk
itu saya menerapkan 3 unsur pokok dalam islam dalam membuat desain infographic
ini. unsur-unsur itu adalah benar, baik, dan bermanfaat. Benar karena apa yang
saya ambil sebgai refrensi bersumber pada hadist yang shahih. Baik karena
saling mengingatkan satu sama lain tentang bagaimana shaf dalam shalat dan
Bermanfaat karena membuat orang yang tadinya tidak tau menjadi tau begaimana shaf mereka yang benar dalam sholat sesuai dengan hadist.
dengan begitu diharapkan meraka yag tadinya shafnya tidak rapat menjadi
dirapatkan setelah membaca infogrphic ini.
desain
infographicnya saya mengunakan gaya ilustrasi sesuai dengan pengalaman saya
dengan menggunakan garis lengkung untuk memberikan kesan dinamis dan tidak kaku.
Dalam desain ini sebelumnya saya melakukan pencarian refrensi tentang
hadist-hadist yang nantinya saya gunakan sebagai pendukung untuk desain
infographic ini.
saya
menggunakan warna-warna flat yang modr dan sederhana. kesederhanaan menjadi
unsur dominan dalam desain infographic ini. melihat dalam desain ini saya
mengabungkan unsur teks dan gambar.
EKSIONOLOGI
Proses
desain yang saya lakukan diawali dengan pencarian msalah, masalah yang saya
temukan ada dimasjid baitus shalihin adalah tentang longgarnya shaf sholat. ini
berbeda ketika saya saholat di masjid ulul albab dimana saat sholat di masjid ulul
albab imam mengatur shaf jamaahnya untuk lusrus dan rapat terlebih dahulu
sebelum shalat dimulai.
Melihat
masalah itu saya berpikir kenapa? Lalu saya mencoba menanyakan kepada beberapa
orang tentang apakah meraka pernah mengatahui informasi jika shaf dalam sholat
itu rapat atau tidak, dari mereka ada yang menjawab tidak tau dan sebagian lagi
dari mereka menjawab tau. tapi masyarakat yang jamaah disini susah untuk
merapatkan shafnya mereka masih berangapan bahwa sajadah adalah batas shaf
shalat meraka.
Dari
situ saya mengambil hipotesis bahwa
mereka tidak merapatkan shaf karena tidak mengetahui bahwa merapatkan
shaf dalam sholat merupakan salah satu dari kesempurnaan shalat. tidak
mengetahuinya dalam beberapa hal. dalam perintah masih belum mengetahui hadist yang
memerintahkan untuk merapikan dan meluruskan shaf sholat mereka. alasan kenapa
mereka harus merapatkan dan merapikan shaf, shaf yang benar belum mengetahui
gambaran akan hal itu.
Dari hipotesis itu saya bepikir untuk membuat
infographict yang didalamnya terdapat isi berupa hadis dan ilustrasi. Saya menggunakan
software adobe ilustrator untuk pengerjaanya. Proses prmbuatan infographictnya
pertama menentukan info-info yang akan saya cantumkan dalam infographict
tersebut. Disini saya mencantumkan ilustrasi, hadist, kemudian perintah untuk meluruskan
dan merapihkan saf.
Setelah
mengetahui apa yang saya buat kemudian membuat seketsa kasar untuk menentukan
layout dan desain infographic yang akan saya buat. Saya membuat beberapa
alternatif ilustrasi sampai akhirnya
saya memilih ilustrasi dengan gaya flat, Karena flat desain saat ini sedang
menjadi trend.
Setelah
proses sketsa jadi, masuk ke proses digital. Disini saya menggunakan adobe
ilustrator untuk peroses pengerjaanya. dalam perose pewarnaan saya juga
menyesuaikan pallete warna yang khusus untuk flat design. Setelah itu saya
membuat tulisan sebagai pelengkap untuk infographic. Setelah semuanya selesai
proses terakhir adalah melayout keseluruhan
elemen yang sudah dibuat. Dan terakhir Saya membuat versi mock up sebagai
gemabaran penempatan desain nantinya.
ONTOLOGI
Hakekat
dalam desain saya adalah untuk berdakwah. yaitu dengan menyampaikan kebaikan
walaupun hanya satu ayat. Dalam desain saya, saya meminjam konsep religi
sabagai dasar dalam desain. Hal itu didasari karena jika saya membuat
desain-desain yang tak mempunyai manfaat
maka hal itu akan sia-sia. Karena jika saya meninggal maka desain-desain itu
tidak akan berguna lagi. Itu berbeda ketika saya membuat desain untuk kebaikan.
Yang didalamnya ada hal-hal yang bermanmaat maka InsnyaAllah desain itu akan
bermanfaat untuk diri kita nantinya. Karena salah satu hal yang kita bawa
ketika kita telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat.
Hal
itu juga untuk memenuhi nazar saya. Karena dulu saya bernazar jika saya masuk
desain komuniksi visual maka saya akan membuat desain yang terdapat kabaikan
didalamnya. Kebaikan-kebaikan itu antara lain adalah bagaimana desain yang
dibuat dapat mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Dalam desain ini Saya
meminjam konsep religi. Dimana saya memasukan hadist-hadist yang berisi tentang
dakwah. Sebab saya yakin bahwa sekarang ini saya masuk desain komuniksai visual
karena atas izinNya.
dari situ saya mempunyai ontologus bahwa desain
saya akan menerapkan 3 unsur pokok dalam islam dalam membuat desain.
unsur-unsur itu adalah benar, baik, dan bermanfaat. Benar karena apa yang saya
desain tidak membohongi publikn dan diri saya sendiri. Saya berusaha membuat desain
sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Baik karena desain saya berusaha untuk
mengingatkan satu sama lain tentang kebaikan dan Bermanfaat karena saya
berusaha untuk tidak membuat desain yang sia-sia tanpa ada kebermanfaatan dalam
desain tersebut. Itulah yang menjadi dasar
saya dalam membuat desain. Karena hal itu disini saya membuat infographict yang
berkaitan dengan religi. Dimana saya mengambil hadis yang isinya tentang saf
shalat. Yang didalamnya tentang safh lurus dan rapat sebagai kesempuraan
shalat. Namun tak sedikit masyarakat yang belum mengetahui hal itu. Padahal
lurus dan rapatnya shalat merupakan hal yang penting.
Shaf
yang lurus dan rapat dengan saling menempelkan kaki dengan kaki, bahu dengan
bahu merupakan bukti terjalinnya ukhuwah di antara kaum muslimin. Bagaikan
suatu bangunan antara bagian satu dengan yang lainnya saling terkait dan
menguatkan. Kalau sekiranya dalam shalat berjamaah saja yang merupakan ibadah
di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka merasa risih dan enggan untuk
merapatkan kaki-kaki dan bahu-bahu, lalu bagaimana keadaan mereka bila di luar
ibadah shalat berjamaah.
AKSIONOLOGIS
Papan informasi
Yang sering saya lihat dimasjid atau dimushola
adalah jadwal waktu sholat. Untuk itu saya mencoba menambahkan dengan
papan informasi berupa infogrphitc
tentang shaf shalat yang
dianjurkan. Penerapanya sejajarkan
dengan informasi tentang jadwal sholat. Supaya nantinya informasi tidak hanya
megenai jadwal waktu sholat saja. Ukuran
infographic ini tidak terlalu besar supaya tidak telalu memakan banyak
tempat. Isi dalam infographicnya sendiri
tersiri dari 3 bagian utama. Pada bagian pertama merupakan ilustrasi. Dimana
ilustrasi ini merupakan pengambaran dari shaf yang benar dalam shalat. Disisni akan
dijelaskan bagaimana shaft yang benar seprti rapat dan lurus juga kewajiban
imam untuk merpatkan ddan meluruskan shaf ketika menjelang shalat.
Bagian
kedua berupa hadist-hadist yang memerintahkan utuk merapatkan dan meluruskan
sahaft dalam shalat. Disini ada bebrrapa hadis shahih seperti “Sungguh
luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan
perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” [HR Al Bukhari (177) dan Muslim
(436)], Hadits ini mengandung perintah
yang sangat tegas bagi kita untuk meluruskan shaf , dan ancaman yang sangat
keras bagi yang tidak melakukannya. Imam An Nawawi rahimahullah berkata: “Yang
tampak (bagi kami) -wallahu a’lam- maknanya adalah: Allah akan menimbulkan
permusuhan, kebencian, dan perselisihan hati di antara kalian.”
Dibagian terakhir
adalah faktor-faktor yang menjadi kesahalan. Diantaranya adalah faktor
imamSebagai Seorang yang memimpin jalannya shalat berjama’ah, Imam memiliki
kewajiban memperhatikan keadaan makmum sebelum shalat berjama’ah dimulai. Namun
saat sekarang sangat sering ditemui imam yang pada saat akan memulai shalat
mengucapkan, faktor kedua adalah makmumFaktor ini lebih disebabkan karena
ketidak tahuan dan ketidak fahaman bagaimana tata cara shalat berjama’ah yang
benar sesuai dengan tuntunan syari’at. Hal ini ditunjang oleh Faktor Imam yang
tidak peduli dengan keadaan makmum sebelum memulai Shalat Berjama’ah. Tidak
lurus dan rapatnya shaf shalat juga ditunjang oleh Faktor Ketiga, yakni media
alas Shalat atau sajadah yang digunakan. Karena tak sedikit yang berangapan
bawha bats sjadah merupakan batas shaf shalat.