Refleksi teknologi
Dewasa ini, teknologi semakin berkembang pesat. Hal itu
tentunya semakin memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan. Sayagnya perkembangan
teknologi itu tak diimbangi dengan kesadaran manusianya untuk memanfaatkan
teknologi tersebut secara arif dan bijaksana. Alahasil kita dapat rasakan
perkembangan teknologi yang seharusnya membantu
kita namun perlahan malah “membunuh” kita. Contohnya saja adalah handphon.
Sebuah alat telekomunikasi yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam berkomunikasi
namun malah barakibat sebaliknya.
Handphon malah seolah memberi jarak untuk kita berkomunikasi
dengan orang lain. Contohnya adalah saat kita berkumpul dengan orang lain disekitar
kita, entah itu teman, saudara ataupun teman. Kita akan cendrung sibuk dengan
handphon kita. Bukan dengan orang-orang yang seharusnya kita dengarkan dan kita
perhatikan.
Sedkit menoleh kebelakang saat sebelum teknologi belum
semaju seperti sekarang ini. Dimana
percekapan secara langsung masih menjadi
dominasi komunikasi kita sehai-hari. Terasa sebuah keharmonisan dan keakraban
yang kita rasakan. Dan lagi saat surat menjadi satu-satunya cara untuk
mengungkapkan perasaan kita kepada orang lain. This is a sweet memories.
Tanpa sadar kita telah
terhipnotis untuk lebih berkomunikasi dengan handphon dari pada berkomuikasi
dengan orang lain disekitar kita. Ditambah lagi dengan semakin menjamurnya
jejaring sosial di dunia maya. Orang semakin banyak menghabiskan waktu mereka
di dunia maya. Padahal dunia maya sifatnya hanya semu semata namun tak sedikit
orang yang lebih mementingkan dunia maya mereka di banding dengan dunia nyata.
Hal ini pastinya akan mengurangi intensitas sosialisasi kita dengan orang lain.
Lalu apakah kita hanya akan tinggal diam dengan kenyataan ini? Apakah kita mau
hidup kita terengut oleh perkembangan teknologi yang semakin tak terbendung.
Tentunya ini menjadi suatu perhatian untuk kita, apakah teknologi yang kita
nikmati sekarang membantu atau malah membunuh?