Illustrator + Writter + Visual dakwah

Total Pageviews

Tuesday, July 3, 2012

Bukan Allexandria


    Semua ini bukan cerita narasi apalagi deskripsi, hanya perasaan suka namun sulit hati berkata, bukan naif sedikit fiktif hanya sebuah realita yang gue alami pada masa lampau.remaja sepertiku kadang nggak berpikir panjang waktu jatuh cinta. sebenernya pengin bangetku hapus inggatan ini dari otak ku, tapi semakin sering ku mencoba untuk mengahapus semakin sering pula aku malah jadi kepikiran terus. jadi ku pikir dari pada terus-terusan di usik oleh pikiran itu mending ku putusin buat nulis ini semua dalam sebuah pengalaman pribadi berjdul bukan allexandria, tapi bukan terinspirasi dari film allexandria, melainkan dari lagunya bondan and fade 2 black yang berjudul bunga. Entah kenapa tiap kali ku denger lagu ini ku selalu teringat pertama kali ku rasakan cinta hinga harus terima hukuman orang tua yang pasti masa lalu takan pernah berakhir sampai fisik menghilang, tapi cinta kan tetap mengalir seperti air hujan yang mampu sirami padang kering yang butuh sentuhan, hatiku bertingkah sok romantis seperti doel sumbang seperti clown, seperti wayang. 
   Bunga namanya, seperti dalam lagu bondan and fade 2 black. bukan bunga mawar ataupun bunga bank apalagi bunga bangkai. Tapi bunga ini adalah bunga yang mempunyai wajah ekspresif bermata indah bulat, bibir munyilnya tak pernah lepas dari senyum. cahaya matanya menyinarkan kesejukan dan menyimpan sejuta pesona.
bahkan dari ke-2 matanya terpancar kekuatan yang sanggup mengetarkan jiwa setiap orang yang melihatnya. dengan modal seperti itu rasanya bunga bisa saja jadi bintang sinetron, foto model, bintang iklan atau apalah? tapi pada kenyataanya gadis secantik bunga memilih untuk berbusana islami dan mendekatkan diri pada islam. sunguh untuk pertama kali dalam usiaku yang baru berumur 12 tahun aku seperti menemukan some body perfect dalam arti yang sebenar-benarnya yang membuatku tak bisa lagi kasih alasan untukku nggak tak jatuh cinta, atau tepatnya terperosok oleh cita. itulah pertama kaliku ngrasain jatuh cinta yang rasanya seperti timun (awalnya enak, ujungnya pahit). walaupun rasanya kaya gitu tapi anehnya nggak ada kapoknya orang untuk jatuh cinta. mungkin itulah yang namanya cinta "Cerita Indah Namun Tiada Arti". 

dan nggak tau kenapa ku malah menikmati bahkan merindukan saat itu, saat pertama kali aku mengenal sosok bunga saat mos di smp. waktu itu bunga dihukum jalan jongkok sama senior keliling lapangan sekolah saat panas sinar matahari yang panasnya Subhanallah. padahal gara-garanya sepele hanya karena bunga nggak bawa perlengkapan ospek. liat bunga yang ngos-ngosan sama minta istirahat tapi nggak dikasih waktu sama senior ku nekad aja turun ke lapangan bawain bunga minuman dingin sekaligus ngulurin tanganku ke bunga buat bantu bunga berdiri sekaligus menyudahi hukuman bunga walau harus beradu debat dengan senior. tapi sayangnya itu semua cuma dalam imajinasiku. pada kenyataanya malah andi yang yang bertingkah di depan bunga . disitu ku hanya bisa ngliat mereka dan berandai-andai kalo andi itu aku.
  " zen liatin apa lo?"( toni temen baru ngagetin gue)

  "enggak liatin apa-apa ko, ton"

   "tapi mata lo ko menggarah ke bunga? lo suka bunga ya?" 
   "hla, bunga siapa?"

   "jangan munafik dah, semua anak cwo aja naksir sama bunga, masa elo enggak? kesempatan zen buat lo         jatuh cinta" 

  "heh! kesepatan jatu cinta sih banyak, jatuh cinta juga sering"

   "tingal di terimanya aja kan zen yang nggak pernah? tembak aja bunga siapa tau kali lo diterima.
saran dari toni sebenernya emang bener, ku juga penggin ngungkapin. tapi gimana mau ngungkapin? belum-belum aja ku udah minder. cw kaya bunga pasti yang ngantri berjibun. tampang juga paling enggak kaya kevin aprilio, dan yang pasti keren. bukan mahkluk yang tak bermateri, dipandang sebelah mata dan tak punya reputasai kaya aku. apalagi aku punya sifat terlalu pemalu sejak dulu. bener sih semestinya sebagai cwo aku lebih pede dan nggak usah terlalu pemalu. tap mau gimana lagi, udah bawaan dari sononya.
sifat ini bukan nggak pernah kasih kerugian, malahan sebaliknya. gimana enggak? aku di sekolah selalu minder dan nggak punya temen deket. setiap jam istirahat aku nggak pernah keluar kelas meski dalam keadaan lapar sekalipun, aku lebih suka bawa bekal dari rumah ketimbang harus pergi ke kantin yang sudah pasti akan banyak temen sekolah.

           walaupun kaya gitu, bukan berarti nggak ada usaha untuk ngungkapin perasaanku sama bunga, udah banyak cara yangku lakukan demi mendapatkan perhatian dari bunga, salah satunya dengan ikut ekskul seni di sekolah. bukan seni rupa. seni musik ataupun seni tari. tapi ini seni bela diri sob, karate namanya.

yang dulu sempet jadi tanda tangan, eh tanda tanya waktu itu adalah seni kan identik dengan keindahan, nah ini seni bela diri. apanya yang indah? yang ada kan cuma muka pada bonyok! emang bonyok itu indah ya? enggak kan.  kalo bonyok itu indah gue pikir mending anak-anak sekolah yang tawuran di biarin aja sampe muka mereka pada bonyok, karena apa ? mereka itu sedang melakukan ekspresi seni dengan membuat bonyok muka mereka sendiri sob, seni itu kan indah KATANYA!

ya sudah lah, kita hentikan dialog yang tadi nyasar kemana-mana.

sayangnya walaupunku udah latian karate selama 2 tahun sampe bisa memakai sabuk biru setelah melewati banyak tantangan ku masih saja nggak bisa ngungkapin isi hatiku, dalam hati ini tak masih tak bisa ungkapkan, nyaliku menciut terlalu susah untuk di ungkapkan, padahal ku ingin sekali kau mengerti kalo rasa ini sunguh sangat menyakiti. tapi rasa sakit itu mungkin tak sebanding ketikaku tau kalo bunga sudah berganti status dari lajang menjadi berpacaran dengan toni sahabatku sendiri. setelah ku pendem perasaan ini selama bertahun-tahun bagaikan mau pipis tapi di tahan. nggak enak banget rasanya sob,

aku slalu ikuti
semua cerita tentangmu
hari-harimu

Kau jadi inspirasiku
smangat hidup
di kala aku sedih
di kala aku senang
saat sendiri dan kesepian
kau bintang di hatiku

Apapun yang kau lakukan
baik dan buruk bagiku
tetap indah

Tak satupun alasan
untuk melupakanmu
meninggalkanmu

Aku slalu berdiri
mendukungmu
di kala engkau terbang
di kala engkau jatuh
sampai mati ku kan tetap setia

Aku slalu berdiri
dibelakangmu
dikala kau dipuja
dikala kau dihina
sampai mati ku kan tetap membela

Kau tetap..bintangku...
Kau lah superstar... ku...


                lagu bintang hidup dari ipang, mungkin jadi sontrack hati stelah tau kalo bunga bersama yang lain. menyesal pasti ada, tapi penyesalan selalu datang di ujung peristiwa, sesalan senantiasa melukai dan menyakitan. siapapun pelakunya dari presiden hinga rakyat jelata alias si kecil yang papa dan lemah, sesalan itu pedih.

mau gimana lagi? telah ku ungkapin perasaanku ke bunga dengan mencontek kata-katanya bagas waktu nembak alex dalam film allexandria. hasilnya kaya gini

  "kamu nggak tau perasaanku, dari awal. dari pertama kita ketemu kamu nggak pernah ngertiin gue"

  "itu masalahnya zen, kamu nggak pernah ungkapin perasaan itu, padahal selama ini kutuh nunggu...nunggu zen. tapi akhirnyaku tau kalo kamu nggak bener-bener sayang. buktinya untuk bilang aja kamu nggak berani! malah sahabatmu yang bilang itu.

Tapi sekali lagi itu cuma terjadi dalam imajinasiku, pada kenyataanya selama 3 tahun ku suka bunga, selama 3 tahun juga ku nggak pernah ungkapin perasaanku yang sebenernya ke bunga, mungkin akan lebih dari 3 tahun juga bunga nggak tau itu. hinga masa jaya putih biru berakhir. tanpa kusadari semua berlalu begitu cepat setelah kepergian bunga untuk selamanya akibat kecelakaan yang di alaminya membuat bunga menutup mata untuk selamanya, aku tetap tak bisa untuk ungkapkan perasaan ini.......

 

adaptasi dari lagunya bondan and fade 2 black : BUNGA

 

           





Comments
3 Comments

3 komentar:

Anonymous said...

oughhh, makanya kamu jomlo terus sob :)

Imam Hidayat (Imamu Hidate) said...

hahaahaha. Jomblo seseorg ngga ditentukan demikian !

Unknown said...

lah terus gmana gan! kasih solusinya?
kebetulan saya ini amatir dalam hala cinta-cantaan :)

ihdizein. Powered by Blogger.